Smart Amusement Park menjadi mantra baru di dunia pariwisata. Istilah mulai banyak diadopsi oleh pelaku industri global dengan harapan bisa mendongkrak angka kunjungan di taman hiburan. Seperti di bidang lain, penggunaan tema “smart” di depan “Amusement Park” tidak lepas dari integrasi teknologi informasi dan komunikasi (ICT).

Kembali berbicara tentang “smart”, pelaksanaan dari transformasi tempat hiburan menjadi smart tentu berpangku pada pemanfaatan teknologi sensor, big data, open data, Internet of Things (IoT), dan sebagainya. Diimbangi dengan kemampuan prediksi dan penalaran pelakunya.

Dalam konteks pariwisata, implementasi Smart Amusement Park lebih kompleks dari bidang lainnya. Teknologi yang ada tidak bisa berjalan begitu saja tanpa adanya sinergi dengan dukungan antara Pemerintah, pelaku industri dan masyarakat. Erat berkaitan dengan ICT, Smart Amusement Park sangat bergantung pada keberadaan infrastruktur fisik. Sebagai contoh taman wisata memanjakan pengunjungnya yang berkunjung dengan menyediakan informasi objek-objek wisata yang terintregasi dengan jadwal transportasi.

Dalam pewujudan Smart Amusement Park, tiga komponen penting sebagai berikut :

  • Smart Experience, memberikan pengalaman lebih bagi pengunjungnya, misalnya update secara digital informasi terbaru.
  • Smart Business Ecosystem, industri pariwisata tidak lepas dari bisnis, sehingga pelaksanaannya harus ramah investor.
  • Smart Destination, taman hiburan harus menawarkan nilai yang membedakan dengan tempat lain.

Ketiga elemen menghasilkan dan menggunakan data yang berpola pengumpulan, pertukaran dan pemrosesan. Aplikasi teknologi informasi secara luas juga memungkinkan industri pariwisata menjadi semakin pintar. Dampak pada strategi marketing, manajemen usaha, maupun standar pelayanan terhadap wisatawan. Untuk bisa bertahan, pelaku industri harus mulai berani beradaptasi model bisnis yang berorientasi pada kepuasan pengunjung.